Selasa, 06 Oktober 2015

1.       Pengertian Stenografi Dan Manfaatnya

A.  Pengertian Stenografi

Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin.

           B.  MANFAAT STENOGRAFI

Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. 

Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
     1. Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
     2. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
    3. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi             operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
     4.  Untuk mencatat dikte.
     5.  Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
     6.  Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
     7.  Menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
     8.  Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia. 

a. Abjad
     Abjad  adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Hampir semua tulisan-tulisan Semitik tergolong abjad, misalkan abjad Fenisiaabjad Arababjad Ibrani, dan abjad Suryani. Bangsa Yunani yang mengadopsi abjad Fenisia menambahkan beberapa lambang vokal ke dalam sistem tulisan mereka yang baru agar tidak terjadi ambiguitas. Sistem tulisan itu disebut alfabet dan menurunkan alfabet LatinSirilik.







b. Huruf Konsonan (Huruf Mati)
      Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

c. Huruf Vokal (Huruf Hidup)
     Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan. Jumlah huruf vokal ada 5, yaitu a, i, u, e, dan o.



d. Huruf Konsonan Rangkap 
     Gabungan dua huruf konsonan ada 4 buah dalam bahasa indonesia, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Contohnya : nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dsb 
 

e. Penyelesaian penulisan berapa ruang/derjad
1. Belajar pengenalan huruf. Dalam tingkat ini ruang buku tulis dibagi dalam 3 ruang dengan menggunakan pensil. Dianjurkan menggunakan buku yang 6 mm dan kalau dibagi 3 tiap ruang menjadi 2 mm. Untuk tahap ini dapat digunakan buku khusus untuk steno Karudeng yang sudah mempunyai ruang 2 mm. Hal ini disebabkan karena huruf-huruf steno sistem Karundeng ada empat macam ukuran, yaitu:
- Huruf yang tingginya 1 1/2 normal.
- Huruf yang tingginya 1 normal.
- Huruf yang tingginya 1/2 normal.
- Huruf yang mendatar pada garis
     Dengan demikian huruf yang tingginya 1 ½ normal kalau ditulis pada buku tulis yang sudah dibagi-bagi tersebut ditulis dalam 3 ruang, huruf yang 1 normal ditulis 2 ruang, dan yang ½ normal ditulis 1 ruang.
2. Memperkecil tulisan. Tahap ini dimaksudkan untuk memperkecil tulisan dan mengurangi garis penolong, yaitu dengan jalan menghilangkan salah satu garis. Dalam hal ini ruang buku tulis tidak dibagi lagi 3 tetapi 2, jadi tiap ruang lebarnya 3 mm. dengan demikian pedoman menulisnya adalah sebagai berikut:
- Huruf yang tingginya 1 1/2 normal di tulis 1 1/2 ruang.
- Huruf yang tingginya 1 normal ditulis 1 ruang.
- Huruf yang tingginya 1/2 normal ditulis 1/2 ruang.
3. Menulis tanpa garis penolong. Menulis tanpa garis penolong merupakan tujuan akhir menulis stenografi. Jadi menulisnya diperbolehkan pada buku tulis biasa yang ruang garisnya 7 mm atau 8 mm atau menggunakan buku khusus stenografi. Tahap ini bisa dilakukan bila sampai pada tingkat kecepatan.


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar